Propolis Antibiotic

Propolis Antibiotic – Penggunaan propolis sebagai obat sebenarnya sudah dilakukan sejak abad ke 12. orang-orang Yunani dan Romawi telah menggunakan propolis untuk mengobati bengkak. Orang mesir selain menggunakan propolis sebagai obat, juga memakainya sebagai perekat pada pembuatan kano. Bagi lebah sendiri propolis berfungsi melindungi seluruh sarang dan tempat lebah ratu menyimpan telurnya dari hama yang menyebabkan kebusukan telur-telurnya yaitu Bacillus larvae.

Karena sumbernya bermacam-macam, maka warna, komposisi, dan khasiatpropolis bisa bervariasi. propolis bisa berwarna kuning sampai coklat tua, bahkan ada yang transparan. Komposisi kimia propolis terdiri dari flavonoid yang meliputi hampir 50 % dari komposisi propolis, asam kafeat, asam ferulat, dan mineral dalam jumlah kecil.

Hal inilah yang mendasari digunakannya propolis sebagai antibiotik. Kemudian dilakukan berbagai penelitian mengenai efek antibiotik propolis terhadap berbagai mikroba. Hasil penelitian yang dimulai Karimova sejak tahun 1975 terhadap Bacillus de koch dan kemudian diikuti peneliti-peneliti lain menunjukkan.

Propolis memiliki efek bakterisidal atau Sifat dari sebuah bahan yang mampu membunuh bakteri terhadap Bakteri :

  • Bacillus subtilis

dikenal juga sebagai hay bacillus or grass bacillus, adalah bakteri Gram-positif, katalase-positif, ditemukan di dalam tanah dan saluran pencernaan ruminansia dan manusia.

  • Staphylococcus aureus

Bakteri ini biasanya terdapat pada saluran pernapasan atas dan kulit. Keberadaan S. aureus pada saluran pernapasan atas dan kulit pada individu jarang menyebabkan penyakit, individu sehat biasanya hanya berperan sebagai karier. Infeksi serius akan terjadi ketika resistensi inang melemah karena adanya perubahan hormon adanya penyakit, luka, atau perlakuan menggunakan steroid atau obat lain yang memengaruhi imunitas sehingga terjadi pelemahan inang.

  • Streptococcus

Spesies bakteri Streptococcus yang bersifat patogen diantaranya dapat menyebabkan penyakit seperti pneumonia, meningitis, necrotizing fasciitis, erisipelas, radang tenggorokan, dan endokarditis

  • Streptomyces dan Streptomyces sobrinus

Streptomyces termasuk ke dalam golongan Actinomyces yaitu bakteri yang memiliki struktur hifa bercabang menyerupai fungi dan dapat menghasilkan spora.

Propolis Antibiotic
  • Saccharomyces cerevisiae

Saccharomyces cerevisiae berfungsi dalam pembuatan roti dan bir, karena Saccharomyces bersifat fermentatif (melakukan fermentasi, yaitu memecah glukosa menjadi karbon dioksida dan alkohol) kuat. Namun, dengan adanya oksigen, Saccharomyces juga dapat melakukan respirasi yaitu mengoksidasi gula menjadi karbon dioksida dan air.

  • Escherichia coli

Bakteri ini dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan bernama verotoksin.

  • Salmonella

Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit yang disebarkan melalui makanan (foodborne diseases).Pada umumnya, serotipe Salmonella menyebabkan penyakit pada organ pencernaan.Penyakit yang disebabkan oleh Salmonella disebut salmonellosis.

  • Shigella

Shigella merupakan penyebab dari penyakit shigellosis pada manusia, selain itu, Shigella juga menyebabkan penyakit pada primata lainnya, tetapi tidak pada mamalia lainnya

  • Giardia lambia

adalah protozoa parasit flagellata yang berkoloni dan bereproduksi di usus kecil, menyebabkan penyakit giardiasis. Giardia menyerang manusia, tetapi juga dapat menyerang kucing, anjing, burung, sapi, berang-berang, rusa dan domba.

  • Bacteroides nodocuc

adalah genus dari bakteri Gram negatif, berbentuk tongkat. Spesies Bacteroides tidak membentuk endospora, anaerob, dan bergerak ataupun tidak dapat bergerak, tergantung spesiesnya

  • Klebsiella pneumoniae

Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri ini antara lain adalah penyakit infeksi seperti saluran kencing, septicemias dan infeksi jaringan bronkopneumoniae dan pneumonia bakteri gram negatif. Klebsiella pneumonia terdapat dalam saluran nafas dan feses sekitar 5 % orang normal dan dapat menyebabkan pneumonia bacteria.

Uniknya hasil penelitian menunjukkan, propolis lebih efektif bila diuji efeknya secara in vivo daripada in vitro. Hal ini disebabkan karena propolis bisa berfungsi sebagai imunostimulan, yang merangsang fungsi berbagai organ dan menginduksi system pertahanan tubuh menjadi lebih kebal terhadap kuman penyakit.

Propolis Antibiotic

Propolis Antibiotic

Zat ajaib ini dikumpulkan dari kulit pohon dan aliran getah yang memiliki sifat anti bakteri dan virus. Sifat ini kemudian dikombinasikan dengan sekresi lebah hingga membentuk propolis, yang kemudian digunakan di seluruh sarang sebagai pembersih alami. Sebuah contoh kegunaannya adalah dalam perannya dalam memumifikasi bangkai tikus liar dan serangga yang mengembara ke sarang dan tidak dapat melarikan diri. Makhluk-makhluk mati dan bangkai akan mengundang virus hingga menjadi ancaman bagi seluruh koloni. Jadi lebah yang cerdik membungkus seluruh bangkai dengan propolis lebah, efeknya interaksi bakteri dan virus menjadi nol. (baca juga : Propolis Asli )

Propolis adalah antibiotik alami. Ada kemungkinan bahwa propolis dapat digunakan untuk menggantikan bahan kimia dalam banyak situasi, atau digunakan bersama mereka untuk memberikan penghalang lebih alami dan efektif terhadap invasi bakteri. Kita bisa melihat efektifitas Propolis lebih mudah bila digunakan secara terbuka. Banyak orang menggunakannya untuk mengobati luka dan lecet dan luka bahkan kanker dan bisul mulut.

Propolis bisa digunakan untuk menyembuhkan segala penyakit. Propolis mendapatkan karakter kesehatannya pun dari kemampuannya untuk menekan pertumbuhan bakteri, virus, dan fungsi serta kemampuannya untuk meredakan peradangan. Bahkan dari hasil beberapa percobaan menunjukkan bahawasanya propolis sanggup memperbaiki pemulihan luka bakar, baik itu berupa luka ringan maupun berat.

Propolis Antibiotic

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *