Penyakit Gerd Anxiety – Bukan rahasia lagi jika penderita GERD dan anxiety sering mengalami kecemasan dan takut untuk keluar rumah. Bahkan, keluar kamar saja ada yang tidak berani. Sebagian besar dari mereka menjadikan rumah atau kamar sebagai kerajaan yang aman. Tapi, mau sampai kapan mengurung diri dalam rumah saja?
GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease merupakan salah satu penyakit asam lambung. Kondisi ini merupakan tingkat lanjut dari Gastritis (orang awam menyebutnya sakit maag) dimana asam lambung sudah naik ke kerongkongan. Gejalanya adalah nyeri ulu hati, sesak nafas, dan keluar keringat dingin. Yang banyak tidak diketahui orang awam adalah GERD dapat menyebabkan gangguan psikis yang parah, seperti anxiety atau cemas berlebihan dan panic attack tanpa sebab yang jelas.
Dalam group (GAI ) sering dibahas bahwa obat saja tidak bisa mempercepat proses penyembuhan GERD dan anxiety. Penderita harus menjalani 3P yaitu perubahan pola makan, pola hidup, dan pola pikir. Sembuh adalah pilihan masing-masing. Jadi, kalau kamu penderita GERD, kamu pilih yang mana? Bertahan di titik aman atau bergerak memberanikan diri mengambil tindakan untuk sembuh?
Apa itu anxiety atau kecemasan?
Baca juga : Gerd adalah Penyakit Serius
Cemas adalah sistem alarm alami tubuh saat Anda merasa terancam, di bawah tekanan, atau menghadapi situasi yang membuat stress dan tidak nyaman. Umumnya, kecemasan bukanlah suatu hal yang buruk. Rasa cemas bisa membantu Anda untuk tetap waswas dan fokus, menyiapkan Anda untuk bekerja, dan memotivasi Anda untuk memecahkan masalah.
Kecemasan lebih dari sekedar insting. Sebagai hasil dari reaksi “fight or flight” tubuh, kecemasan memiliki beberapa tanda dan gejala fisik.
Apa saja tanda Anda sedang cemas terhadap penyakit gerd axiety?
Tanda dan gejala penyakit gerd anxiety atau kecemasan adalah:
- deg-degan, gelisah
- berkeringat
- perut mulas atau pusing
- sering buang air kecil atau diare
- napas ngos-ngosan
- tremor dan kedutan
- otot tegang
- sakit kepala
- lemah lesu
- insomnia
- ketakutan
- sulit fokus
- mudah marah
- tegang dan waswas
- sensitif terhadap potensi bahaya, mudah kaget
- pikiran kosong
Namun jika Anda terus dihinggapi oleh kecemasan dan ketakutan yang luar biasa yang berkepanjangan hingga mengganggu rutinitas dan fungsi Anda sehari-hari, inilah yang disebut dengan gangguan kecemasan.
Gangguan kecemasan bisa menakutkan, mengganggu, dan melemahkan. Karena banyak gejalanya yang serupa juga ditemukan pada sejumlah penyakit umum (seperti penyakit jantung, masalah tiroid, dan gangguan pernapasan), orang yang mengalami gangguan kecemasan sering membuat beberapa kunjungan ke ruang gawat darurat atau kantor dokter, berpikir bahwa mereka memiliki penyakit yang mengancam jiwa. Membutuhkan hingga beberapa bulan atau bertahun-tahun dan banyak episode frustrasi sebelum mendapatkan diagnosis yang tepat.
Bedanya panik biasa dengan panic attack
Gangguan kecemasan sebenarnya merupakan payung besar yang melingkupi enam macam gangguan psikis, yaitu generalized anxiety disorder (GAD), serangan panik atau panic attack, obsessive-compulsive disorder (OCD), fobia, social anxiety disorder, dan post-traumatic disorder (PTSD).
Di sisi lain, serangan panik adalah sebuah kondisi turunan dari anxiety attack yang memiliki karakteristik lebih spesifik. Istilah “panic attack” dan “anxiety attack” sering kali digunakan untuk mendeskripsikan satu sama lain. Padahal, dalam dunia medis, anxiety attack merupakan istilah yang kurang tepat.
Mungkin Anda pernah merasakan perasaan takut yang membanjiri tubuh saat terjebak dalam situasi yang mengancam atau berbahaya. Menyeberang jalan saat sebuah mobil mendadak melintas kencang, misalnya, atau mendengar teriakan massa yang menggelegar saat terjadi demo. Kepanikan sesaat bikin menggigil dan bulu kuduk merinding, menyebabkan jantung berdebar kencang, perut terasa mulas, dan pikiran kalut bercampur aduk. Saat bahaya tersebut usai, biasanya gejala kepanikan juga akan menghilang. Kepanikan kini tergantikan oleh rasa lega karena kita berhasil melewati krisis dan kembali melanjutkan hidup.
Sekarang, bayangkan jika Anda tengah berbelanja di sebuah swalayan dan bertemu dengan tetangga atau teman lama. Di tengah obrolan yang mengasyikkan, tiba-tiba Anda dilanda kepanikan yang amat sangat seperti akan didatangi sebuah musibah besar. Jantung Anda berdebar kencang sampai terasa menyakitkan, keringat dingin, dan berkunang-kunang. Mendadak Anda ingin pingsan, merasa gila, atau bahkan seperti ingin mati. Lalu setelah segalanya terlewati, kepanikan tersebut berubah menjadi rasa lemas, lelah, dan kebingungan; Anda terus menerus dihantui pikiran kenapa hal itu mendadak terjadi, kapan akan terjadi lagi, dan harus bagaimana saat serangan tersebut kembali.
Jika Anda sering mengalami kepanikan mendadak tanpa sebab dan tidak berkaitan dengan situasi yang sedang Anda hadapi, dan Anda terus diteror rasa takut bahwa serangan ini akan terjadi lagi dan lagi, Anda mungkin mengalami satu kondisi psikis serius namun mudah ditangani, yaitu serangan panik alias panic attack.
Semoga Bermanfaat.
Sumber : hellosehat com