Ketahui Gejala Gejala Sakit Maag

Gejala Gejala Sakit Maag – Maag bisa terjadi kapan pun dan dimana pun, bahkan tanpa memandang usia. Ketika maag tiba-tiba kambuh, biasanya bisa mengacaukan segala aktivitas yang sedang maupun akan dilakukan. Maka itu, sebaiknya kenali gejala naiknya asam lambung yang bisa mengarah pada maag agar bisa diatasi dengan obat yang tepat. Lantas, apa saja gejala yang muncul ketika Anda mengalami maag? Mari simak informasi berikut ini.

Maag adalah sebuah istilah yang biasanya digunakan untuk menggambarkan keluhan pada sistem pencernaan. Jadi bisa dikatakan bahwa sebenarnya maag hanyalah sekumpulan gejala yang menandakan adanya suatu penyakit tertentu.

Itulah mengapa ada berbagai penyebab yang bisa mengawali munculnya maag. Mulai dari gaya hidup yang tidak sehat, hingga beragam penyakit terkait sistem pencernaan.

gejala gejala sakit maag

Baca juga : Cara Menghilangkan Cemas Karena Asam Lambung

Meliputi gastroesophageal reflux disease (GERD), irritable bowel syndrome (IBS), infeksi perut, peradangan lambung (gastritis), hingga tukak lambung. Siapa pun yang mengalami maag, biasanya akan mengalami berbagai masalah pada saluran pencernaan.

Sebagian besar orang mungkin memahami gejala maag ketika ada kenaikan asam lambung. Sebenarnya tidak sepenuhnya salah, karena kenaikan asam lambung tersebut memang bisa menjadi satu dari beberapa gejala maag karena penyakit tertentu.

Namun selain itu, masih ada beragam gejala maag atau asam lambung dengan tingkat keparahan yang bisa berbeda-beda pada setiap orang.

Berikut ini berbagai gejala umum yang akan muncul ketika seseorang mengalami maag :

1. Nyeri pada dada seperti terbakar (heartburn)

Gejala paling awal yang biasanya dirasakan ketika maag muncul yakni dengan naiknya asam lambung. Produksi asam dalam jumlah banyak pada lambung, akan membuatnya mengalir naik ke atas.

Selanjutnya, asam lambung akan terus mengalir hingga ke ulu hati, dada, lalu mencapai kerongkongan. GERD atau refluks asam lambung merupakan salah satu penyebab maag yang memiliki ciri khas seperti ini.

Berbeda dengan kenaikan asam lambung biasa yang dapat dengan mudah kembali normal, gejala maag karena GERD tidaklah demikian. Terkadang, maag bisa membuat Anda mengalami rasa seperti terbakar tepat di bagian tengah dada atau di atas perut.

2. Perut kembung

Gejala naiknya asam lambung karena maag biasanya akan menghasilkan banyak gas di dalam perut. Penumpukan jumlah gas tersebutlah yang kemudian membuat perut terasa kembung, seperti penuh terisi banyak makanan atau minuman.

Padahal sebenarnya, bukan makanan dan minuman yang membuat perut kembung. Melainkan karena banyaknya jumlah gas yang dihasilkan oleh asam lambung.

Gejala perut kembung ini umumnya dialami oleh orang dengan tukak lambung, maupun gangguan pencernaan lainnya yang mengarah pada penyebab maag.

3. Sakit perut

Semua kondisi yang menyerang sistem pencernaan, umumnya akan menimbulkan rasa nyeri atau sakit pada perut. Biasanya, Anda akan merasakan gejala berupa naiknya asam lambung yang seolah sudah memenuhi seisi perut.

Alhasil, kondisi tersebutlah yang kemudian membuat Anda mengeluhkan sakit perut. Namun, tidak jauh berbeda dengan rasa nyeri pada dada, sakit perut sebagai gejala maag ini bisa disebabkan oleh beragam penyakit tertentu.

4. Mual dan muntah

Mual dan muntah bisa menjadi gejala maag yang disebabkan oleh berbagai gangguan pencernaan. Misalnya peradangan lambung atau gastritis, tukak lambung, maupun infeksi perut.

Selain karena penyakit tertentu, maag juga bisa disebabkan oleh kebiasaan makan yang terlalu berlebihan bahkan sangat cepat. Terlebih ditambah dengan adanya peningkatan asam lambung yang naik ke kerongkongan, sakit perut, hingga nyeri pada dada.

Kesemua hal tersebut yang akan semakin memicu timbulnya rasa mual, hingga kemudian membuat Anda muntah-muntah. Mual dan muntah biasa saja mungkin tidak terlalu berbahaya.

5. Mulut terasa asam atau pahit

Selain mengalami ketidaknyamanan pada perut, dada, disertai dengan mual dan muntah, mulut biasanya juga terasa asam atau pahit. Ini terjadi karena asam lambung, serta makanan dan minuman yang baru dikonsumsi justru kembali ke kerongkongan.

Padahal normalnya, makanan, minuman, dan asam lambung seharusnya tetap berada di sistem pencernaan. Setelah naik ke arah kerongkongan atau esofagus, asam lambung serta makanan dan minuman yang telah cukup lumat tersebut akan masuk ke bagian belakang tenggorokan.

6. Sering bersendawa

Sebelumnya sempat dijelaskan bahwa peningkatan produksi jumlah asam, bisa memicu asam lambung tersebut naik ke kerongkongan. Terlebih ketika hal tersebut ditambah dengan adanya rasa tidak nyaman pada perut disertai dengan penumpukan gas.

Kalau sudah begini, bersendawa sering kali menjadi pilihan terbaik untuk membantu melegakan perut dan kerongkongan. Pasalnya, asam lambung, gas, serta udara yang menumpuk di dalam perut biasanya akan ikut keluar ketika Anda bersendawa.

Akan tetapi, sendawa yang dilakukan oleh orang dalam kondisi normal atau sehat ternyata berbeda dengan orang yang mengalami gejala maag. Jika biasanya sendawa hanya terjadi sesekali khususnya setelah makan, hal tersebut tidak berlaku bagi Anda yang mengalami maag.

Sendawa yang merupakan satu dari beberapa gejala maag ini biasanya terjadi berulang kali, tidak peduli Anda sudah atau belum makan. Kondisi ini memang bisa terjadi secara otomatis, demi meringankan keluhan perut yang sakit dan penuh dengan asam, gas, serta udara.

7. Mudah merasa kenyang

Ketika diserang oleh gejala maag, perut biasanya terasa sakit karena dipenuhi oleh produksi asam lambung serta gas. Kondisi ini yang tanpa sadar membuat Anda merasa kenyang, seperti baru saja makan dan minum.

Padahal, mungkin belum ada sesuap nasi atau bahkan setenggak air pun yang masuk ke dalam perut Anda. Itu sebabnya, gejala maag kadang bisa membuat Anda malas makan karena merasa sudah kenyang.

Bahkan saat makan pun, Anda akan merasa cepat sekali kenyang meski pada menyuap beberapa sendok nasi, lauk, dan sayur. Singkatnya, porsi makanan Anda ketika sedang mengalami maag jauh lebih sedikit, dan berbeda dengan porsi makan di hari-hari biasanya.

8. Merasa tidak nyaman setelah makan

Serupa dengan perasaan yang mudah kenyang, Anda juga akan merasakan perut yang sangat penuh dan kekenyangan setelah makan. Padahal mungkin saja, porsi makanan yang Anda makan sebenarnya sedikit.

Jika dibandingkan ketika tidak sedang mengalami maag, porsi makanan sekali makan bisa jauh lebih banyak daripada saat maag. Tentu saja, porsi makanan dalam keadaan normal tersebut tidak akan membuat Anda merasa kekenyangan setelahnya.

Semoga Bermanfaat.

Sumber  : hellosehat com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *